KOTA MALANG - Delegasi Universitas Brawijaya (UB) memboyong 13 medali emas, tujuh medali perak, dan tiga medali pergunggu melalui inovasi alat peraga pendidikan berbasis teknologi dalam Tanoto Studet Research Award (TSRA) pada awal November lalu di Gedung CRCS ITB.
Dalam kompetisi tersebut salah satu delegasi dari UB, Raehan Kamaludin Sigit berkolaborasi dengan mahasiswa lintas universitas yaitu UI, IPB, ITB, dan UNDIP membuat protype alat peraga Pendidikan Bernama Jalan-Jalan Keliling Nusantara (JALANUSA).
“JALANUSA merupakan inovasi board game berbasis teknologi. Dalam proses pembuatannya kami menggunakan sensor ultrasonik yang memanfaatkan Arduino uno sebagai pengendali motor servo, sehingga ketika pion pemain menyentuh kotak sebuah provinsi maka akan secara otomatis di layar monitor akan memunculkan informasi mengenai kebudayaan daerah tersebut.
Sistem permainannya, ketika pemain berhenti diatas papan permainan yang melambangkan suatu daerah maka nanti akan memunculkan informasi mengenai kebudayaan daerah tersebut setelah itu akan ada pertanyaan yang harus di jawab pemain agar pemain dapat melanjutkan permainan, ” kata mahasiswa FPIK tersebut.
Raehan menambahkan, konsep dari TSRA tahun ini berbeda dibandingkan tahun lalu karena dituntut untuk bisa berkolaborasi dengan temen-teman dari lima perguruan tinggi Mitra Tanoto.
Selain Raehan, beberapa kolaborasi mahasiswa UB dengan universitas lain yang mendapatkan medali antaralain TERANA : Paket Media Pembelajaran Siswa Tuli berbasis Website, Voice Recognition, LKS, dan Flashcard yang dibuat Andi Alifsyah Dyasham (FILKOM) bersama tim meraih medali emas; Puzzle Interaktif Nusantara yang dibuat Alifah Rahmayani Murini (FTP) Bersama tim meraih perak; serta Peta Asia Interaktif Berelief dan Berbasis Audio sebagai Media Pembelajaran Tuna Netra karya Arindra Yoga Datasa Putri bersama tim (FKH) yang meraih medali bronze.
Tanoto Student Research Award (TSRA) adalah program yang digagas oleh Tanoto Foundation sebagai kontribusi dalam mengembangkan potensi individu, membangun generasi tangguh pemimpin Indonesia masa depan, meningkatkan kualitas pendidikan, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
TSRA 2022 merupakan kompetisi inovasi mahasiswa untuk menawarkan solusi nyata bagi masyarakat pada kondisi dunia yang semakin menantang dan berubah dengan sangat cepat. TSRA 2022 diselenggarakan bersama Institut Teknologi Bandung dalam bentuk kegiatan Interdisciplinary Capstone Design Challenge.
TSRA 2022 dilakukan dalam bentuk kolaborasi multidisiplin. Setiap kelompok akan terdiri atas mahasiswa dari Perguruan Tinggi dan program studi yang berbeda, serta mencakup gabungan bidan sains, teknologi, seni, sosial, dan humaniora.
Seluruh kelompok diberi tantangan untuk menggabungkan berbagai disiplin ilmu dalam menciptakan suatu solusi (interdisciplinary) untuk menyelesaikan suatu masalah dengan berpikir secara lintas batas (thinking across boundaries). Hasil akhir dari kegiatan TSRA 2022 diwujudkan dalam bentuk purwarupa (prototype) produk inovasi (TSRA, 2022).
Baca juga:
ENSPARTAN, Juara Harapan KRSBI Beroda
|
Setelah mengikuti kegiatan ICDC TSRA selama lima bulan, delegator dibekali pengetahuan baru di luar lingkup jurusannya melalui kegiatan Interdiciplinary Design Virtual Course, yang merupakan kegiatan kuliah daring terjadwal yang memberikan pengetahuan, wawasan, dan pengalaman bagaimana cara berpikir dan membangun solusi dengan pendekatan interdisciplinary design.
Materi yang diberikan mencakup strategi membangun tim yang efektif, pengembangan ide dan inovasi, strategi analisis untuk pengambilan keputusan, proses rekayasa, membangun start up hingga strategi pemasaran. Materi diberikan oleh dosen, peneliti, pakar, dan praktisi yang memiliki rekam jejak kuat di bidangnya masing-masing.
UB mengirimkan 24 Delegasi terbaik dari berbagai fakultas yaitu; Andi Alifsyah Dyasham (FILKOM), Maisya Khoirunni’mah (FIKES), Muhammad Helmi Yahya (FILKOM), Muh. Nastain (FISIP), Niken Aria Putri Aprilia (FISIP), Yudika Putra Perdana Pangaribuan (FT), Meita Putri Delima (FPIK), Zulfikar Dabby Anwar (FP), Mohamad Maulidan (FP), Rhobithotus Mufidah (FPIK), Rifda Muthia Zahra (FIA), Triyana Sinta Dewi (FK), Ahmad Fahrudin Husen (FAPET), Alifah Rahmayani Murini (FTP), Aditya Bayu Pratama (FT), Sularso (FAPET), Johannes Marulitua Nainggolan (FMIPA), Athallah Nisrina Amanda (FKG), Raehan Kamaludin Sigit (FPIK PSDKU), Muhammad Haidar Hafizh (FEB), M. Abdurrahman Husain Al Habsyi (FH), Arindra Yoga Datasa Putri (FKH), Ahmad Syarwani (FMIPA). (*/Humas UB)